Menggagas Kajian Ramah Anak
Sebagai bentuk Kerjasama antara pihak sekolah dan orangtua dalam Pendidikan siswa-sisiwi TAUD SAQU ZIDNA ILMA, maka sekolah perlu membekali mereka dengan ilmu parenting. Karena bagimanapun juga peran dan tanggung jawab utama dalam pendidikan anak adalah ada di pihak orangtua. Kajian parenting menjadi sebuah kegiatan wajib yang harus dihadiri oleh para orangtua. Kajian ini disampaikan oleh seorang narasumber yang kompeten, yakni ustadz-ustadz yang bermanhaj salaf.
Kendala yang dihadapi dalam kegiatan kajian bagi orangtua adalah Ketika kedua orangtua hadir di majelis ilmu, lalu siapa yang akan menjaga anak-anak mereka? Inilah salah satu alasan digagasnya kajian Ramah Anak. Yakni pada pelaksananany anak-anak ikut datang ke Masjid tempat kajian dan agar kedua orangtuanya dapat menyimak kajian, anak-anak akan diberikan kegiatan tersendiri di area Kids Corner.
Alasan lainnya adalah supaya anaka-anak ini merasa akrab dan dekat dengan Masjid. Masjid menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak-anak, bukan menjadi momok menakutkan yang mana Ketika mereka berada di sana cenderung diusir dan dimarahi karena mereka yang masih kanak-kanak dan dianggap mengganggu orang dewasa.
Konsep kajian ramah anak ini tentu membutuhkan effort lebih, khususnya untuk para panitia . Jumlah panitia harus lebih banyak, dikarenakan ada yang harus menjaga anak-anak ini dan memberikan kegiatan yang positif bagi mereka selama kajian berjalan. Alhamdulillah, sekolah dibantu oleh Komite sekolah atau HIWARI (Himpunan Wali Santri) dalam pelaksanaannya. Konsep kajian ramah anak ini sudah berjalan selama 2 tahun lebih di sini.
Untuk lebih melibatkan anak-anak dalam kajian ini, sebelum acara dimulai anak-anak diberikan kesempatan untuk tampil ke depan. Membaca hafalan Al-Qur’an, Hadits, Shiroh dan Aqidah yang mereka pelajari di sekolah. Upaya ini dilakukan sebagai salah satu ikhtiar membentuk anak didik menjad generasi pemberani, sebagaimana TAGLINE yang dimiliki TAUD SAQU ZIDNA ILMA yakni : “Berakhlak Qur’ani, Berjiwa Pemberani”